Menjadi pelatih nasional Taekwondo Indonesia dibutuhkan
banyak peran. Tidak hanya melulu soal teknik dan taktik bertandin. Tapi
juga dituntut untuk bisa menjadi motivator atlet. Termasuk apa yang
dilakukan Fadly Potu sekarang ini di Pelatnas Garuda Emas.
“Saya ingin dalam jangka panjang harus
ada atlet yang lolos ke Olympic,” begitu harapan yang diungkapkan
pelatih nasional Taekwondo Indonesia, Fadly Potu.
Sejak bergabung di Pelatnas Garuda Emas
awal Maret 2013 lalu, dia optimistis atlet taekwondo Indonesia memiliki
potensi dan peluang yang cukup besar untuk mengibarkan merah putih di
panggung dunia. Namun dalam waktu pendek ini ajang Sea Games Myanmar
akan menjadi perhatian bersama untuk meraih sukses sebagaimana Sea
Games, Jakarta lalu. Memang untuk mencapainya ini bukan hal yang mudah,
tapi juga bukan suatu hal yang tidak mungkin untuk bisa diraih.
Hal itu bukan tanpa alasan. Menurut
pelatih yang pernah sukses menjadi pelatih nasional di Sea Games,
Malaysia 2001 dengan memperoleh 2 emas, 3 perak, 5 perunggu, dan Asian
Games 2002, Busan dengan 2 perunggu itu, atlet taekwondo Indonesia
rata-rata sudah mapan, baik secara pisik maupun teknik. Hanya saja
secara keseluruhan hal itu tinggal dimatangkan saja. Karena, menurutnya
atlet saat ini perlu ditajamkan kembali cara teknik bertanding sesuai
aturan yang berlaku sekarang. Apalagi di tiap pertandingan yang
dimainkan digunakan sistim penilaian dengan perangkat elektronik
(protector scoring system).
“Nah ini tinggal kita tajamkan bagaimana
cara bertanding yang benar, efektif dan efisien hingga anak-anak
menemukan bagaimana cara mainnya sendiri,” jelasnya seraya mengungkapkan
pelatihan semacam ini terus berulang dilakukan, baik saat sparing maupun simulasi.
0 komentar:
Posting Komentar